Archive for March, 2013

Jika saya menjadi seorang presiden dengan negara yang 2/3 nya perairan. Salah satu hal yang akan dilakukan adalah saya akan lebih memperhatikan masalah perairan di laut. Sebab perairan di laut saat ini kurang diperhatikan. Dengan beberapa kasus akibat dari kurangnya pendidikan bagi para nelayan, kurangnya prasarana maupun kurangnya bahan bakar.

Sebagai contoh, banyak diantara para nelayan yang mengambil jalan pintas untuk memperolah hasil tangkapan ikan yang melimpah dengan cara mengebom laut. Dampaknya ekosistem dasar laut menjadi rusak, hilangnya habitat untuk binatang-binatang laut yang langka seperti penyu, ikan hiu, dll. Mereka kurang pendidikan yang tidak mengetahui lebih detail bahwa apa yang mereka lakukan itu dapat berdampak negatif untuk masa akan datang.

Rusaknya ekosistem dasar laut ,akan semakin menyebabkan banyaknya yang punah binatang-binatang laut yang menjadi sumber kekayaan alam dari negara Indonesia. Akibatnya binatang-binatang  di laut Indonesia akan mencari habitat yang baru, dan Indonesia bisa kesulitan mendapatkan ikan maupun binatang laut lainnya.

Kasus lain, ­­para nelayan yang kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar. Di daerah pesisir pedalaman masih banyak yang kesulitan dalam memperoleh bahan bakar seperti solar, padahal mereka sangat membutuhkan solar sebagai bahan bakar perahu atau kapal mereka. Bahkan di daerah Sulawesi para nelayan harus menempuh jarak 10km hanya untuk mendapatkan solar karena tidak adanya pasokan solar di daerahnya.  Seperti contoh daerah pesisir Sulawesi.

Belum lagi ada beberapa syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang nelayan pada saat membeli solar yaitu harus memiliki surat tanda nelayan dan solar yang di beli tidaklah lebih dari 10liter, padahal seorang nelayan membutuhkan lebih dari 10liter untuk berlayar. Lebih memprihatinkan lagi bagi para nelayan yang tidak memiliki kartu tanda nelayan.

Untuk memperoleh hasil tangkapan ikan yang banyak, para nelayan seharusnya berlayar ke tengah-tengah laut. Namun, dengan solar yang terbatas mereka hanya bisa berlayar dengan jarak yang dekat dengan pantai saja. Khawatir mereka tidak bisa kembali ke daratan. Kadang kala sudah menjaring beberapa jam tak ada satupun ikan yang masuk ke dalam jaring. Karena terlalu dekat dari pantai.

Masalah-masalah yang dialami oleh para nelayan tentunya mempengaruhi kehidupan kita yang sering mengkonsumsi ikan karena ikan memiliki sumber protein yang tinggi. Selain untuk di makan, minyak ikan mengandung banyak vitamin.

Perairan di laut harus lebih diperhatikan, bagaimanapun juga mata pencaharian masyarkat Indonesia adalah berlayar. Hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Seharusnya, kita menjaga, melestarikan ekosistem di daratan maupun lautan berikut isinya yang begitu indah. Sebab, semua alam ini adalah titipan dari ALLAH SWT dan pastinya menjadi ciri khas tersendiri untuk negara Indonesia karena iklim dari berbagai negara di belahan bumi ini berbeda-beda.

Referensi: Artikel ini hasil dari pemikiran saya sendiri yang terinspirasi dari acara televisi jejak petualang di TRANS7.

 

 

Peta Negara Republik Indonesia

indonesia2vf3

Pulau-Pulau Terluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

1

1. Pulau Alor

Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.

alor1

Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor.

Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan. Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor.

Letak dan Luas

(1) Pulau Alor terletak pada posisi 08o 13’50” LU – 125o 07’55” BT dengan batas-batas :

* Sebelah Utara : Laut Flores

* Sebelah Timur : Maluku Tenggara Barat

* Sebelah Barat : Selat Lomblen Kecamatan Lembata

* Sebelah Selatan : Selat Ombay dan Timor Leste

alor_03

Iklim dan Cuaca

1. Temperatur.

Letak Pulau Alor berada di sebelah selatan Khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Alor beriklim Semiarid (Kering). Suhu di Alor dapat mencapai 22,2 C sampai 32,2 C.

2. Kelembaban.

Prosentase kelembaban tertinggi 92%, terendah 80%, penyinaran matahari tertinggi dan terendah 62%.

Pulau Alor selain memiliki keindahan Alam yang dapat dilihat secara langsung didaratan dan dipantai, juga memiliki keindahan Alam dibawah laut berupa ikan-ikan langka nan indah serta karang dan tumbuhan-tumbuhan laut yang begitu mempesona. berikut ini akan kami berikan beberapa titik selam yang memiliki keindahan alam Memiliki 18 titik selam yang disebut “Baruna’s Dive Sites at Alor” : 1. Baruna’s Point 2. Never – Never wall 3. Cave Point 4. Barrel Sponge Wall 5. Mola – mola Point 6. Night Snacks 7. Alor Expree / Alor Dreaming 8. Rocky Point 9. Three Coconuts 10. Moving Pictures 11. Eagle Ray Point 12. Rahim’s Point 13. Tuna Channel 14. Anemone Country 15. Sharks Reeway 16. Octopus Garden 17. Captain’s Choice 18. The Refrigerator

Objek Wisata Selain potensi wisata bahari, Alor juga menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh wisatawan. Meski memiliki aksebilitas amat terbatas, tapi bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi tantangan dan keunikan.

Salah satunya, alquran tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Alor. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat.

Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama desa ini melambung sampai ke mancanegara. Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor.

Sementara ranch mini peternakan rusa (terbaik di kawasan timur Indonesia) jangan dilewatkan untuk dikunjungi. Kesejukan dan kesegaran di alam Hutan Nostalgia juga akan menyapa setiap pengunjung yang ingin melepas kepenatan. Sebelum beranjak kembali pulang, jangan lupa menanam pohon di Hutan Nostalgia sebagai tanda Anda pernah mengunjungi Pulau Alor. Nama dan alamat Anda akan diabadikan pada pohon yang ditanam dan dikenang sepanjang masa.

Akses Menuju Lokasi Wisatawan bisa datang dari Kupang dengan naik kapal feri dengan waktu tempuh 12-13 jam menuju Larantuka. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Di depan pelabuhan Kalabahi yang berada di Kepulauan Alor, terbentang Taman Laut Selat Pantar.

Akomodasi Di Kepulauan Alor tersedia rumah makan, penginapan, pemandu wisata, dan perdagangan souvenir khas Pulau Pantar.

2. Pulau  Ashmore Reef (PulauPasir)

Pulau Pasir yang pada akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur maupun Pemerintah Pusat, sesungguhnya merupakan pulau milik Australia, dimana secara historis ditemukan oleh Kapten Samuel Ashmore pada Tahun 1811.

Secara geografis jarak pulau Pasir (Ashmore Reef) dengan Pulau Rote (Republik Indonesia) 80 mil, sedangkan ke wilayah Australia Utara (North Queensland) adalah 400 mil laut. Dengan jarak yang lebih dekat ke Pulau Rote ini memungkinkan para nelayan untuk melakukan kegiatan pengambilan hasil laut di wilayah tersebut. Pengambilan hasil laut tersebut telah berlangsung cukup lama namun tidak terdata secara pasti. Atas dasar inilah, kelompok masyarakat nelayan tradisional dalam berbagai keterbatasan mengklaim pulau-pulau dimaksud sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara hukum, pada Tahun 1968 Australia telah menetapkan batas garis perikanan (Australia Fishing Zone) selebar 12 mil dari garis dasar, hal ini mempengaruhi kegiatan nelayan tradisional Indonesia, maka pada Tahun 1974 disepakati MOU yang intinya mengijinkan nelayan tradisional Indonesia untuk menangkap ikan dengan alat/ perahu tradisional di perairan yang masih menjadi wilayah teritorial Australia yang mana tersebut di atas.

pulau pasir

Selanjutnya pada tahun 1983, Australia mengumumkan Ashmore Reef (Pulau Pasir) sebagai cagar alam nasional dan sejalan dengan itu telah dibuat pengaturan untuk membatasi kegiatan nelayan Indonesia di wilayah tersebut.

Pada tahun 1986, Australia mengusulkan sebuah rancangan kesepakatan yang baru untuk menggantikan MOU 1974, usul tersebut ditolak Republik Indonesia dan sebaliknya mengusulkan agar diadakan perundingan untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan MOU 1974 (Practical Guidelines for Implementing 1974 MOU), sehingga pada tahun 1989 terjadi kesepakatan antara Indonesia-Australia menyangkut MOU 1974 yang dituangkan dalam Agreed Minutes dengan tetap mengijinkan nelayan tradisional Indonesia (tidak memakai mesin motor dan dengan cara-cara tradisional) menangkap atau mengambil hasil laut di wilayah yang disepakati.

Tuntutan/ keinginan masyarakat yang mengemuka hanya berdasarkan pada aspek sejarah/ tutur sejarah secara turun temurun dan fakta kegiatan mereka di wilayah Pulau Pasir yang tidak didukung dengan dasar hukum yang cukup kuat, mengingat Pulau Pasir pada jaman kolonial Belanda juga tidak termasuk sebagai wilayah jajahannya.

3. Pulau Batek

Pulau Batek merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di wilayah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kini menjadi perhatian karena merupakan pulau terluar setelah wilayah bekas Timor Timur merdeka menjadi negara Republic Demokratic Timor Leste.

Secara geografis Pulau Batek terletak pada koordinat 09o 15′ 33” LS – 123o 59′ 15” BT atau pada arah Noelbesi (perbatasan bagian barat Oeccusi dengan NTT) 329o dan jarak + 5,7 mil laut atau 25 mil laut dari pelabuhan Tenau Kupang dan adalah merupakan milik Indonesia. Hal ini didasarkan pada peta laut Hindia Belanda Nomor 117, Nusa Tenggara (Kleine Soenda Eilanden) en Aangrenzende Vaarwater Blad V skala 1 : 500.000 terbitan pertama Tahun 1925 dan dicetak ulang Tahun 1953, Pulau Batek tidak termasuk milik Portugis.

pulau batek

Dalam peta tersebut digambarkan milik Portugis (Portugeesgebeid) yaitu Oeccusi, Timor Portugees, Pulau Jako dan Pulau Kambing (Nama-nama tersebut sesuai dengan ejaan yang tertera di Peta Belanda).
Diatas Pulau Batek, kini telah dibangun Rambu Suar untuk keperluan Navigasi dan direncanakan untuk ditingkatkan menjadi Mercu Suar. Juga telah dibangun 2 unit rumah untuk keperluan penjaga Suar dan 1 (satu) unit bak air penampung air hujan. Kedepan tetap menjadi perhatian untuk pengembangan Pulau Batek berupa pembuatan tempat tambatan sekoci atau perahu nelayan, pengembangan pariwisata bahari dan kegiatan lainnya yang tetap mengharapkan dukungan positif Pemerintah Pusat.
4. Pulau Manggudu

Pulau Manggudu terletak di sebelah selatan Pulau Sumba dengan luas wilayah sekitar 150 Ha dan tidak berpenghuni Status kepemilikan tanah di pulau Menggudu tersebut diklaim oleh Umbu Yadar (Pemilik hak ulayat Pulau Manggudu).

manggudu

Aktivitas di pulau Manggudu dimulai pada tahun 1995 dan sesuai dgn informasi dari Saudara Umbu Yadar, aktivitas tersebut dilakukan oleh Umbu Yadar yang antara lain mulai membangun berbagai fasilitas pendukung terutama rumah adat Sumba.

5. Pulau Dana Sabu

Pulau Dana merupakan pulau paling selatan di Indonesia. Pulau Dana yang merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia dan terletak di Samudera Hindia ini berbatasan langsung dengan negara Australia. Letaknya berada di sebelah selatan Pulau Rote. Pulau Dana yang berjarak 120 kilometer dari Kota Kupang dan 4 kilometer dari Pulau Rote ini merupakan salah satu pulau kecil yang tidak berpenghuni tetap.

Pulau Dana yang merupakan bagian dari wilayah administratif Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ini terletak pada titik koordinat: 11° 0′ 36″ LS, dan 122° 52′ 37″ BT. Dari titik koordinat ini bisa dipastikan bahwa pulau Dana merupakan pulau yang berada di paling selatan wilayah Indonesia.

 

dana sabu

Meskipun hanya merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni, pulau Dana memiliki pesona alam yang luar biasa. Pulau di ujung selatan wilayah Indonesia ini memiliki pantai indah yang landai dan berpasir putih. Ombak di pesisir pulau Dana juga sangat cocok untuk olahraga selancar (diving).

Di pulau Dana juga terdapat padang savana serta bukit karang berhutan. Padang savana di pulau paling selatan ini menjadi habitat rusa timor yang banyak ditemukan di sepanjang Pulau Dana dan pulau Rote. Saat ini Pulau Dana Rote tengah diupayakan menjadi tempat konservasi Rusa oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur.

Potensi kekayaan alam lainnya yang dipunyai oleh pulau tanpa penghuni tetap ini adalah Danau Merah. Danau Merah terletak di tengah tengah pulau Pulau Dana.

Rawan Dikuasai Australia. Pulau Dana merupakan salah satu dari belasan pulau terluar Indonesia yang rawan dikuasai oleh negara tetangga. Disinyalir, pulau yang terletak di paling selatan wilayah Indonesia dan berbatasan langsung dengan Australia ini beberapa kali disinggahi oleh patroli Angkatan Laut Australia. Konon pula, pulau yang memiliki keindahan alam dan cocok untuk diving (selancar air) ini telah lama diincar oleh Australia setelah berhasil menguasai Pulau Pasir (ashmore reef).

Untuk menjaga keamanan di pulau paling selatan Indonesia ini sejak tahun 2006, TNI Angkatan Darat dan Satuan Marinir Angkatan Laut telah membuat pos penjagaan di pulau Dana.

Penjagaan yang dilakukan oleh TNI di pulau Dana ini cukup melegakan dari kekawatiran hilangnya pulau-pulau terluar Indonesia akibat dikuasai negara lain seperti yang terjadi pada pulau Sipadan dan Ligitan yang dikuasai Malaysia.

6. Pulau Dana Rote

Tidak ada penduduk di pulau seluas hampir 1Km2  ini kini telah dibangun monumen Jendral Sudirman pada yang diresmikan oleh Pangab Joko Santoso pada 1/8/2010 lalu. Patung Jendral Sudirman setinggi 13 meter ini diharapkan memberi inspirasi kepada negara luar untuk menghormati teritorial NKRI dan kepada para penjaga diharapkan meneapkan nilai-nilai luhur dan heroisme Jendral Sudirman.

Mengapa hal ini penting, perlu diketahui bahwa pulau Pasir yang menjadi tetangga terdekat Pulau Dana telah lama lepas ke Australia, . Pulau Pasir sendiri akhirnya jatuh ke tangan Australia karena lemahnya diplomasi Indonesia dalam mengklaim wilayah teritorinya. Lepasnya Pulau Pasir  ini memang  luput dari perhatian publik selama ini, maka  dengan meingkatkan penjagaan pulau Dana ini diharapkan pulau ini tidak lepas lagi. Sejak 2009 penjagaan pulau ini memang telah diperketat skalanya.

Pulau Dana yang terdapat dalam gugusan pulau Rote ini memang strategis dan kondisinya memang rawan karena  pulau yang  luasnyarelatif kecil memang, hanya 0,95 Km persegi ini  meskipun kecil posisinya  memiliki keindahan dan kekayaan yang belum dieksploitasi berlimpah.  Posisi ini sangat strategis secara ekonomis dan secara maritim.

Secara ekonomis kawasan ini terkenal dengan segitiga “Celah Timor” yang kaya dengan hasil tambang Minyak dan Uranium yang membuat Australia ngiler dan mengajak Timor Leste menganggu sedikit demi  sedikit kawasan ini.Sedangkan secara Maritim, jika kawasan ini lepas, akan sangat memudahkan pihak lawan menyerang ke posisi terdekat negara kita kemanapun sesukanya musuh menyerang.

Di Pulau ini  juga memiliki Mercusuar jenis Flash yang sangat baik dan berperang sangat penting untuk mengatur pelayaran di kawasan celah Timor.

dana Rote

Pulau Dana ini posisinya lebih ke Selatan dari pulau Rote sehingga hampir berbatasan dengan perairan Timor Leste dan perairan Australia.  Pulau ini   dijaga oleh satu Pleton TNI AL dari Satgaspam, TNI AL.

Meski tidak ada penduduk secara resmi, namun hasil pemantauan pesawat pengintai Boeing 737 Pengintai milik TNI-AU .Pesawat yang dilengkapi SLAMMR (side looking airborne multi mission radar-Red) pada keinggian 10 ribu kaki itu mampu mendeteksi adanya perumahan di sana. Dan setelah dijajaki melalui darat ternyata ditemukan beberapa rumah milik warga Australia untuk keperluan wisata mereka.

Melihat kondisi yang rawan ini seharusnya pemerintah dapat membangun Lantamal di Pulau ini dan jika perlu menempatkan beberapa satu squadron khusus di sana.

7.  Pulau Sawu

Sawu adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan perairan Laut Sawu di sebelah timur Pulau Sumba dan sebelah barat Pulau Rote. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luasnya adalah 414 km².

Pulau ini selain disebut pulau Sawu, juga disebut sebagai pulau Sabu. Sedangkan penduduk setempat menyebut pulau ini dengan Rai Hawu (pulau Hawu).

Geografis

Keadaan iklim di pulau Sabu dipengaruhi letaknya yang berdekatan dengan benua Australia. Karenanya pulau ini mempunyai ciri-ciri khas dengan musim kemarau yang panjang dan dengan curah hujan rendah. Dalam setahun hanya 14-69 hari musim hujan. Sejauh mata memandang hanya nampak bukit-bukit kapur yang kurang subur dengan beberapa puncak perbukitan yang menjulang, namun ketinggiannya tidak melebihi 250-an meter.

Pulau Sawu (Sabu) dibagi atas 5 kecamatan, yaitu:

Salah satu contoh Pulau Raijua yang dekat dengan pulau Sawu
Raijua adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat daya Pulau Sawu. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luasnya adalah 36 km².

 

Lain-lain

  • Di pulau ini terdapat lapangan terbang Tardamu
  • Mempunyai pantai yang indah yaitu pantai Boddo
  • Mempunyai Kolam alam Menia
  • Adat Suku Sabu yang sangat kental dan msh mempertahankan budayanya di Desa Jiwuwu, Peddaro, Kudjiratu, Eimadake, Lobohede, Loboadju, Tanahhawu, Bolou, Seba, Liae, Limaggu dan masih banyak lagi

8. Pulau Sumba

Pulau Sumba adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luas wilayahnya 10.710 km², dan titik tertingginya Gunung Wanggameti (1.225 m). Sumba berbatasan dengan Sumbawa di sebelah barat laut, Flores di timur laut, Timor di timur, dan Australia di selatan dan tenggara. Selat Sumba terletak di utara pulau ini. Di bagian timur terletak Laut Sawu serta Samudra Hindia terletak di sebelah selatan dan barat.

Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau ini sendiri terdiri dari empat kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur. Kota terbesarnya adalah Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Kota tersebut juga terdapat bandar udara dan pelabuhan laut yang menghubungkan Pulau Sumba dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia seperti Pulau Sumbawa, Pulau Flores, dan Pulau Timor.

Sebelum dikunjungi bangsa Eropa pada 1522, Sumba dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Sejak 1866, pulau ini dikuasai oleh Hindia-Belanda dan selanjutnya menjadi bagian dari Indonesia.

Masyarakat Sumba secara rasial merupakan campuran dari ras Mongoloid dan Melanesoid. Sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan animisme Marapu dan agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Kaum muslim dalam jumlah kecil dapat ditemukan di sepanjang kawasan pesisir.

 

pulau sumba

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumba

http://polhukam.kompasiana.com/hankam/2011/05/01/2/360248/penjaga-pulau-terluar-kita-sunyi-sepi-dan-terbatas-tetap-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Alor

http://www.indonesiaphoto.com, http://www.antara.co.id